matahari petang tersenyum untuk bumi..kikir jika dilewatkan tanpa ada yang terukir..
"gua bosan..!" teriak tak bersuara..dan kini ku coba mencari seribu cara untuk membunuh bosan ini..bosan akan perasaan..bosan akan aura..bosan akan hela nafas..
berangkat ke suatu tempat, tempat yang sunyi waktu berpikir dan tentunya melampiaskan satu per satu kata dalam dunia maya..
perangkat tulis, buku kisah seorang penulis, makanan kurang sehat, minuman penghilang dahaga,..baiklah sedikit melengkapi
alunan suara dan musik, indie tentunya..sedikit ide-ide tak beraturan bercampur partitur..
tik tok tik tok tik tok..huft..
sial..tak kudapat pembunuh itu..
seketika kuingat seseorang..seseorang yang menjadi optional terakhir untuk hanya sekedar ku ajak berteriak-teriak sore ini..ku urungkan niat tersebut karena bosan..ya karena “bosan”..dan sosok itu ku panggil “suci”..namun pudar “suci” itu beberapa hari terakhir..
berpaling dari ingatan..kembali kubuka buku kisah seorang penulis, mengerenyutkan dahi tak mengerti apa yang tertulis..mungkn sama seperti tulisan ku yang tak akan bisa dimengerti..
duk duk duk..kening menyentuh meja, mencoba mengeluarkan apa yg dibenak..
tak berubah..selesai..
bergegas menaiki kuda besi untuk pulang..dan pasrah menghadapi “bosan”..